"Abah, kenapa sih orang berantem?" Suatu hari S3, 14 tahun, bertanya.
"Karena setiap orang punya pikiran, keinginan dan cara mewujudkan keinginan dengan cara berbeda. Sepanjang ada perbedaan itu, potensi konflik atau berantem itu pasti ada."
"Oh ya makannya di buku yang Abah tulis 'Berantem itu Baik'?“
"Hehe ini buat anak-anak loh ya. Kenapa baik? Karena pertama, tidak ada satu pun anak yang tidak pernah berantem. Kedua, berantem di masa kecil adalah cara Allah agar anak bisa berlatih menghadapi konflik di masa depan. Asal dibimbing dengan benar sama orangtuanya loh ya."
"Tapi kenapa sih Yaya sama Babas suka berantemin nggak penting?" Tanya penasaran memperhatikan tingkah laku adiknya S6 dan S5 yang berusia mau 7 dan 5 tahun.
“Nggak penting buat Kakak loh, buat mereka bisa jadi penting. Kakak mungkin tidak ingat, waktu kecil segede gitu Kakak juga sama kok. Rebutan sofa, padahal ya Allah sofa itu berjam-jam lalu nganggur."
"Hehehe", S3 terkekeh.
"Atau ingat Kakak sama Aa pernah rebutin kayu yang ketemu di jalan?"
"Nggak ingat. Gitu ya Bah? Pantesan kemarin Yaya sama Babas rebutin kertas gambar, padahal udah nangis-nangisan. Eh udah itu nggak sampe sejam udahnya, itu kertas gambarnya tergeletak nggak ada yang pake."
"Nah sampe dewasa konflik itu akan ada. Makannya kalian Abah bimbing kan bagaimana agar adil, bagaimana mengungkapkan perasaan dengan benar. Misalnya kita boleh merasa marah, sedih, kecewa, tapi kan bukan berarti boleh menyakiti perasaan orang lain. Abah Umi juga kan sering berantem."
"Abah Umi lucu kalo lagi marah."
"Kenapa lucu?"
"Iya Umi ngomel pake bahasa Jawa... mbuh... wesss mblarah tenanan iki. Nah kalo Abah pake bahasa Sunda semacam 'Ieu nanaonan lakban ditempel di tembok, tembokna atuh bisa rusak neng Leila geulis sholehah.......'"
"Haha.. ya lebih bagus kan biar nggak ngerti dan tidak menyakiti perasaan."
"Mungkin nggak sih Bah ada suami istri yang nggak pernah berantem?"
"Setahu Abah Rasulullah aja konflik kok dengan istri-istri beliau. Jadi secara normal nggak mungkin. Boleh jadi ada suami istri nggak pernah berantem itu terjadi karena: Pertama, suami istri ini berjauhan, hidup terpisah, satu di Australia satu di Indonesia. Jadi minim gesekan. Kedua, salah satunya memendam hehe. Jadi disimpen dalam hati, justru ini yang bahaya loh. Tiba-tiba meledak. Dan yang ketiga, suami istri ini malaikat. Nggak punya nafsu nggak punya keinginan. Hehe.
"Jadi sebetulnya normal ya Kakak sama Saveero berantem?"
"Hehe ya boleh, kenyataannya begitu kan kalian? Sepanjang ada perbedaan, potensi gesekan itu ada. Untuk menemukan solusinya itu kadang ada sedikit debat, konflik. Begitu. Asal tidak saling menyakiti. Makanya kalian juga kalo nanti suami istri sebaiknya belajar bahasa Arab."
"Kenapa harus belajar bahasa Arab suami istri? Biar gampang memahami agama ya Bah?"
"Bukan, biar nanti saat berantem tetangga ngira kalian lagi istighosah. Do’a bareng."
"Ih Si Abah!"